Paket Edukasi dan Deteksi Dini Meningkatkan Perilaku Perawatan Kaki Diabetisi di Puskesmas Kabupaten Pekalongan

Authors

  • Nuniek Nizmah Fajriyah Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Nurul Aktifah Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Eko Mugiyanto Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

DOI:

https://doi.org/10.30787/gaster.v18i1.402

Keywords:

Ipswich Touch Test, arteri dorsal pedis, tibial posterior, wilcoxon

Abstract

Ulserasi pada tungkai bawah merupakan salah satu manifestasi penyakit diabetes melitus yaang disebabkan kerusakan pada jaringan di bawahnya, yang disebut kaki diabetik (KD). Deteksi dini KD sangat penting untuk perawatan kaki diabetes untuk meningkatkan kualitas hidup diabetisi. Tujuan dari penelitian ini menguji keefektifan Paket Edukasi Perawatan Kaki Diabetes (PEPKD) dan Deteksi Dini (DD) terhadap perilaku perawatan kaki diabetik Tipe 2. Desain penelitian ini adalah eksperimental semu dengan pre-test dan post-test. . Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas kabupaten Pekalongan. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan ada efek PEPKD terhadap perilaku perawatan kaki pasien dengan p = 0,001 (p <0,005). Perawat dapat melakukan deteksi dini keadaan pembuluh darah kaki diabetik, melalui observasi dan pemeriksaan langsung menggunakan teknik palpasi di arteri dorsal pedis, dan denyut tibialis posterior, pemeriksaan neuropatik dengan teknik Ipswich Touch Test.

Author Biography

Nuniek Nizmah Fajriyah, Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Departemen Keperawatan Medikal Bedah

References

American diabetes association, 2014, standards of medical care in diabetes-2014, volume 37, dilihat pada 23 februari 2015 http://care.diabetes-journals.org/content/37/Supplement_1/S14.extract

Baradero Mary, (2009). Seri asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem endokrin. Yogyakarta: EGC

Budiman, A. Fitriana. 2016. The increase of periodontal tissue in type 2 diabetes melitus patients based on index CPITN. Jurnal Kemas 12 (1) : 18-24.

Diani, N (2013). Pengetahuan dan praktik keperawatan kaki pada klien diabetes tipe 2 di Kalimantan selatan (Tesis). Jakata:Universitas Indonesia

Idris, F. 2104. Panduan Praktis PROLNIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) . Jakarta: BPJS Kesehatan

Jasmani, T. Rihiantoro. 2016. Edukasi dan kadar glukosa darah pada pasien diabetes. Jurnal Keperawatan. XII(1): 140-148

Kumagai & Dewit.(2013).Medical Surgical Nursing, Concept and Practice. 2nd ed. Missouri; Saunders, Elsevier.

Marshal, 2006. ClinicalReview The Prevention And Early Detection Of The Vascular Complications Of Diabetes. Diabetes Research Group.

Monalisa, T & Gultom, Y. 2009. Perawatan kaki diabetes. Dalam Soegondo, S., Soewondo. P., & Subekti, I. (Eds). Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

N.N. Fajriyah, N. Aktifah, F. Faradisi. 2017. Karakteistik pasien diabetes melitus non ulkus yang mengikuti program pengelolaan penyakit kronis. PROFESI (Profesional Islami) Media Publikasi Penelitian 15 (1): 28-34

Notoatmodjo, Soekidjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmojo, S 2010, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

S. Apriani, A.S.Raksanagara, C. W. M. Sari. 2014. Pengaruh program edukasi dengan metode kelompok terhadap perilaku perawatan diri pasien diabetes Melitus tipe 2. JurnalKesehatan "Caring and Enthusiasm" 3 (1)

S. Maghfiroh, I. K. Sudiana, I. Y. Widyawati. 2015. Relaksasi otot progresif terhadap stress psikologis dan perilaku perawatan diri pasien diabetes melitus tipe 2. Jurnal Kemas 10 (2) : 137-146.

Sugiyono 2011, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.

T. Sunaryo. Sudiro. 2014. Pengaruh senam diabetik terhadap penurunan resiko ulkus kaki diabetik pada pasien diabetes tipe 2 di perkumpulan diabetik. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan 3 (1):99-105.

Vitahealth, (2006). Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wakhidiyah, I.Z. 2010. Hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan keikutsertaan pe-

nyuluhan gizi dengan perilaku diit. Jurnal Kemas 6 (1) : 64-70.

Yuanita. dkk. 2014. Pengaruh diabetes self management education (DSME) terhadap resiko terjadinya ulkus diabetik pada pasien rawat jalan dengan diabetes melitus (DM) tipe 2. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2 (1):119-124.

Yuliani, Sulaeha, dkk. 2017. Check Up Diabetic Foot, Deteksi Dini Risiko Luka Kaki Diabetes Pada Pasien Diabetes Mellitus di Makassar: Uji Sensitifitas dan Spesifisitas.Hasanuddin Student Journal. 1(1): 62-65.

Published

2020-02-12

Issue

Section

Artikel