HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KETAHANAN ACUTE STRESS DISORDER (ASD) PASKA BENCANA LONGSOR
DOI:
https://doi.org/10.30787/gaster.v15i2.222Keywords:
Ansietas, Gangguan stres akut, Karakteristik individuAbstract
Latar Belakang: Bencana adalah kejadian yang tidak bisa diprediksi dan terjadi secara mendadak. Bencana berdampak pada fisik, dan psikologis. Dampak psikologis yang muncul pada saat kejadian bencana salah satunya ASD. Individu mengembangkan respon yang berbeda-beda pada saat terjadi bencana.Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik individu terhadap ketahanan ASD paska bencana longsor. Hasil: menunjukan bahwa karakteristik responden, umur dan penghasilan memiliki korelasi denganASD (p-value˂0.05). Sedangkan jenis kelamin dan pendidikan tidak memiliki korelasi terhadap kejadian ASD. Simpulan dan Saran: Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa ketahanan seseorang terhadap kejadian ASD dipengaruhi oleh faktor karakteristik individu yang meliputi umur dan penghasilan. Sedangkan karakteristik individu yang meliputi jenis kelamin dan pendidikan tidak memiliki korelasi terhadap ketahanan. Sebagai saran, puskesmas yang mempunyai daerah binaan rawan bencana sebaiknya mengadakan screening ASD pada penduduk guna mengantisipasi terjadinya ASD paska bencana. Meningkatkan kemampuan individu untuk siap menghadapi kejadian traumatik.References
Alen & John. (2005).World didasater report: Coping with Trauma Hope through Understanding 2nd ed. USA : American Psyciatric Publishing. Diakses melalui https://www.ifrc.org/world-disasters-report-2014/data
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2015. Data Informasi Bencana Indonesia. Diakses melaluihttp://dibi.bnpb.go.id/DesInventar/dashboard.jsp?countrycode=id
Center For Disaser Phylanthropy (CDP) . 2014. The Impact of Disaster on Public Health. Diakses melalui http://disasterphylanthropy.org
Diehl, Coyle & Vief, 1996. Age and Sex Differences in Strategy of Coping and Defence Across the Life Span. Psychology and Aging. No 1 127-139 vol 11. American Psychological Assosiation. Diakses melalui http://www.researchgate.net/
International disaster databased. (2014). Disaster in Number 2013. Diakses melalui http://www.cred.be/
Langan, J.J & James, D.C. (2005).Preparing Nurses For Disaster Management.New jersey:Pearson Prentice Hall
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Oklahoma State Departement of Health. (2012). Access and Fuctional Needs Guidance resource Book and Country template The Whole Community Approach. Diakses melalui http://www.ok.gov/
Potter, Patricia Ann& Perry Anne Griffin. (2009). Fundamental Of Nursing. Philadelpia: Mosby Elsevier
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Statistik kejadian bencana 2014. Zulkarnaian Gafar. Diakses melalui :www.penanggulangankrisis.depkes.go.id/
Ranimpi, YY. 2009. Kemiskinan dan Kesehatan Mental di Nusa Tenggara Timur (Suatu Hampiran Teoritis). Jawa Tengah : UKSW
Strawbridge, W.J (2002). Education level andPhysical activity reduce the risk of subsequent depression for adult. American journal of epidemiology vol 156 no 4 p 328-334
Stuart, Gail W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing 10th Ed. Canada. Mosby Elsevier
Undang-Undang No.24 tentang penanggulangan Bencana.2007. Diakses melalui http://www.litbang.depkes.go.id