AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL PELEPAH PISANG RAJA (Musa x paradisiaca L.) PADA BAKTERI Staphylococcus Auresus

Authors

  • Saifudin Zukhri STIKES Aisyiyah Surakarta
  • Nurul Hidayati STIKES Aisyiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.30787/gaster.v15i2.208

Keywords:

ekstrak pisang raja, saponin, flavonoid, antimikroba, staphylococcus auresus

Abstract

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kulit dan pelepah pisang mengandung senyawa flavonoid dan saponin, yang memilki aktifitas anti mikroba. Penelitian mengenai aktifitas anti mikroba ekstrak pelepah pisang raja belum pernah dilakukan. Peneilitan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak etanol pelepah pisang pada bakteri Staphylococcus aureus.
Disain yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen, 500 gram pelepah pisang raja yang masih segar diekstraksi menggunakan etanol 70 %. Ekstrak kemudian dilakukan uji kualitatif untuk mengetahui ada tidaknya saponin dan flavonoid, dan dibuat variasi konsentrasi 12,5%, 25 %, 37,5 %, dan 50 % dengan air suling.. Kedalam tiap-tiap larutan tersebut direndamkan kertas cakaram ukuran 6 mm, selama 5 menit. Strain bakteri Staphylococus yang diperoleh dari laboratorium Biologi UGM, diinokulasi selam 24 jam dan ditanam pada media Nutrient Agar Plate (NPA) pada sebuah cawan petri. Kertas cakram yang sudah direndam ditutupkan cawan petri yang sudah dilakukan penanaman bakateri staphylococcus aureus, kemudian diinkubasi pada suhu 37 â—¦C selam 24 jam. Setelah inkubasi 24 jam kemudian dilakukan pengukuran zona hambat, yang ditandai warna bening disekeliling kertas cakram. Sebagai control negative digunakan air suling, dan sebagai control positif digunakan amoksilin 500 gr sebanyak 25 mg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak pelepah pisang raja mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Hasil pengujian aktifitas antimikroba ekstrak pelepah pisang pada bakteri Stapylococcus untuk konsentrasi 12, 5%, 25 %, 37,5 %, dan 50 % secar bertuut-turut adalah ; 16,3 mm, 20 mm, 23,66 mm dan 25,33 mm. Sedangkan zona hambat pada control negative dan positif secar berturut-turut adalh 0 mmm dan 26 mm.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak pelepah pisang raja mengandung senyawa flavonoid dan saponin, yang memilki akitiftas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus,

References

Ajizah, A. 2004. Sensitivas Salmonella typhimurium terhadap Ekstrak Daun Psidium Guajava L. Bioscientiae 1 (1) ; 31-38.

Anief, Moh. 2008. Ilmu Meracik Obat. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Anonim. 1977. Material Medika Indonesia Jilid 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Anonim. 2009. Antibiotik Beta Laktam. http:/novels.wordpress.com/2009/05/15/antibiotic/. Diakses pada tanggal 31 Januari 2017 jam 21.00 WIB.

Anonim. 2010. Pemupukan Tanaman Pisang Http://nad.litbang.deptan.go.id/ind/files/buletin/2009/penumpukan%20tanaman%20Pisang.pdf. Diakses pada 1 Januari 2017. Jam 19.15 WIB.

Anonim. 2015. Ampicillin. http:/www.farmasiana.com/ampicillin/ampicillin/. Diakses pada 31 Januari 2017 jam 21.30 WIB.

Ansel, Howard. C. 1989. Pengantar Sediaan Farmasi Edisi IV. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Aryandi, Fahmi F. 2015. Uji Efektivitas Ekstrak Pelepah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureu sdan Escherichia coli Dengan Metode Difusi Secara In Vitro. Universitas Pembangunan Nasional “Veteranâ€. Jakarta.

Askadilla, W. L. 2015. Antibakteri Ekstrak Daun Kana (Canna Coccinea)

Terhadap Pseudomonas Aeruginosa Dan Staphylococcus Aureus Dengan

Variasi Pengekstrak. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.

Backer, C.A, & R. C. Bakhuizen van den Brink, Jr., 1963. Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol. I. Wolter-Noordhoff, NVP. Groningen.

Backer, C.A, & R. C. Bakhuizen van den Brink, Jr., : 1968. Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol. I. Wolter-Noordhoff, NVP. Groningen.

Brooks, G.F., J.S. Butel, dan S.A. Morse 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika. Jakarta.

Bustan, M.N., 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2 Rineka Cipta, . Jakarta.

Cahyono B. 1995. Budidaya Pisang dan Analisis Usaha tani, Kanisius, Yogyakarta.

Cavalieri, S.J., I.D. Rankin., R.J. Harbeck., R.S. Sautter., Y.S. McCarter., S.E. Sharp., J.H. Ortez., dan C.A. Spiegel. 2005. Manual of Antimicrobial Susceptibility Testing. American Society for Microbiology, USA.

Cushnie, T.P.T., dan A.J. Lamb. 2005. Antimicrobial Activity of Flavonoids. International Journal of Antimicrobial Agents. 26: 343 –356.

Dowshen S., Izenberg N & Bass E. 2002. Panduan Kesehatan Balita Petunjuk Lengkap untuk Orang tua dari Masa Kehamilan Sampai Usia Anak 5 Tahun Buku Kedua. Rajawali Sport pp. 146. Jakarta.

Ehiowemwenguan G, Emoghene AO, Inetianbor JE. Antibacterial and phytochemical analysis of Banana fruit peel. IOSR J Pharm. 2014;4:18–25.

Fischetti, A.V., R.P. Novick, J.J. Ferreti, D.A. Portnoy, and J.I. Rood. 2000. Gram Positif. ASM Press. p.315. Washington DC.

Gibson, J. M. 2000. Mikrobiologi Dan Patologi Modern. EGC. Jakarta.

Gunawan, L. W., 1987. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman. Pusat Antar Universitas. Bioteknologi. IPB. Bogor.

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Penerbit ITB. Halaman 5, 234. Bandung.

Hasdianah, H. R. 2012. Mikrobiologi Cetakan 1. Nuha Medika. Yogyakarta.

Hastari, Rizka. 2012. Uji Efektifitas Anti bakteri Ekstrak Pelepah dan Batang Tanaman Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) terhadap Staphylococcus aureus. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasyimi. 2010. Mikrobiologi Parasitologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Trans Info Media. Jakarta

Jawetz. E., J.L. Melnick dan E.A. Adelberg. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi XX (Alih bahasa : Nugroho & R.F.Maulany). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Jawetz. E., J.L. Melnick dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.

Jawetz. E., J.L. Melnick dan E.A. Adelberg. 2012. Mikrobiologi Kedokteran Edisi XXV. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Judd, Campbell, Kellogg, and Stevent. 1999. Plant Syematics. Sinaver. USA.

Kusmiyati, Agustini, N. 2007. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri Dari Mkikroalga Porphyrifium cruentum. Biodiversitas vol. 8.

Mpila, Deby. A, Fatimawali, dan Weny I. Wiyono. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus Atropurpureus [L] Benth) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Secara In-Vitro . UNSRAT. Manado.

Maulita Cut Nuria, Arvin Faizatun, dan Sumantri. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli dan Salmonella typhi ATCC 1408. Universitas Wahid Hasyim. Semarang.

Michał Arabski,Aneta Węgierek-Ciuk, Grzegorz Czerwonka, Anna Lankoff, and Wiesław Kaca Effects of Saponins against Clinical E. coli Strains and Eukaryotic Cell Line Journal of Biomedicine and Biotechnology Volume 2012 (2012), Article ID 286216, 6 page https://www.hindawi.com/journals/bmri/2012/286216/

Nikham, T. E. Basjir. 2012. Uji Bahan Baku Antibakteri Dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerrl) Hasil Iradiasi Sinar Gamma dan Antibiotik Terhadap Bakteri Patogen. Diakses pada 21 Januari 2017 jam 16.05 WIB.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Padhi, M, Mahapatra, S. 2013. Evaluation of Antibacterial Potential of Leaf Extracts of Mimusops elengi. International Research Journal of Biological Sciences Vol. 2(7), 46-49, July (2013).

Pelczar, Michael J. 2009. Dasar – Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia. Jakarta.

Plantamor. 2008. Informasi Spesies. http://plantamor.com. Diakses pada 20 Oktober 2016 jam 15.10 WIB.

Prabawati, S., Suyanti dan Setyabudi, D. A. (2008). Teknologi Pascapanen dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Penyunting: Wisnu Broto. Balai Besar Penerbitan dan Pengembangan Pertanian.

Pratiwi, S. T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.

Priesoeryanto, B. P, Huminto H, Wientarsih I, dan Estuningsih S. 2006. Aktifitas Getah Pohon Pisang Dalam Proses Persembuhan Luka dan Efek Kosmetik pada Hewan. IPB. Bogor.

Radji, M. 2011. Mikrobiologi Buku Kedokteran. EGC . Jakarta.

Ramada. 2008. Seberapa Sehat Hidup Anda. Penerbit Think. Yogyakarta.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Edisi ke-4 Terjemahan Kosasih Padmawinata. ITB Press. Bandung.

Ryan, K.J., J.J. Champoux, S. Falkow, J.J. Plonde, W.L. Drew, F.C. Neidhardt, and C.G. Roy. 1994. Medical Microbiology An Introduction to Infectious Diseases. 3 rd ed. Connecticut: Appleton&Lange. p.254.

Suraj Premal Kapadia, Pushpa S. Pudakalkatti, and Sachin Shivanaikar, 2015,Detection of antimicrobial activity of banana peel (Musa paradisiaca L.) on Porphyromonas gingivalis and Aggregatibacter actinomycetemcomitans: An in vitro study, Contemp Clin Dent. 2015 Oct-Dec; 6(4): 496–499

Satuhu, S dan Supriyadi, A. 2011. Pengelolaan dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sim dan Romi, 2009. Kejadian Infeksi Luka Episiotomi dan Pola Bakteri Pada Persalinan Normal Di RSUP. H. Adam Malik Dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan. http://Repository.usu.ac.id. Diakses Desember 2016.

Simpson, M. G. 206. Plant Systematics. Elsevier Academic. USA.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta. Bandung.

Suhardiman, P. 1997. Budidaya Pisang Cavendish. Kanisius. Yogyakarta.

Suyanti, Supriyadi Ahmad. 2008. Pisang Budi Daya Pengolahan dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Stover R. H. and N.W. Simmonds. 1987. Bananas 3. Longman. Singapore.

Tanauma, Hizkia. A., Gayatri. C., dan Widya A. L. 2016. Aktivitas Antibakteri Ekstak Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Terhadap Bakteri Escherichia coli. UNSRAT. Manado.

Tilton, R. C. A., Vaheri, A. Balows. 1989. Rapid Methods and Automation in Microbiology and Immunology. Raven Press. New York.

Tjay, T. H., Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke VI. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Wahyudi. 2004. Kimia Organik II. UM Press. Malang.

Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika Edisi III. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wattimena, G. A.1992. Bioteknologi Tanaman. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Widyasuti. 2015. Efektivitas Antibakteri Flavonoid Ekstrak Pelepah Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn) Terhadap Staphylococcus aureus. STIKES Muhammadiyah. Klaten.

Wijaya, A. R. 2010. Getah Pisang Sebagai Obat Alternatif Tradisional Penyembuhan Luka Luar Menjadi Peluang Sebagai Produk Industri. http://jbioua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jbioua/article/view/63. Diakses pada 14 Januari 2017 jam 21.22 WIB.

Volk, Wheeler. 1998. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Published

2017-11-09

How to Cite

Zukhri, S., & Hidayati, N. (2017). AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL PELEPAH PISANG RAJA (Musa x paradisiaca L.) PADA BAKTERI Staphylococcus Auresus. Gaster, 15(2), 216–231. https://doi.org/10.30787/gaster.v15i2.208

Issue

Section

Artikel