PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KUE SERAT TINGGI UNTUK PENCEGAHAN KONSTIPANSI PADA IBU HAMIL
DOI:
https://doi.org/10.30787/gemassika.v3i1.322Keywords:
Tepung Bubur Kelapa, Serat Tinggi, Wanita HamilAbstract
Sembelit adalah suatu kondisi di mana sekresi sisa metabolisme metabolisme tubuh dalam bentuk feses menjadi keras dan menimbulkan kesulitan saat buang air besar. Perubahan pola makan pada wanita hamil berkontribusi terhadap sembelit. Tujuan: Terapi lini pertama dan utama untuk sembelit adalah meningkatkan asupan serat dan cairan. Kebutuhan serat dapat diperoleh dengan upaya alternatif, salah satunya adalah penggunaan bubur kelapa. ampas kelapa memiliki beberapa keunggulan, yang memiliki kandungan protein 18%, lemak 8%, dan 12% serat kelapa mentah juga mengandung 61% galaktomanan. Kandungan galaktomanan berfungsi sebagai sumber serat makanan dan sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pencernaan yang lancar. Metode: Kegiatan dilakukan melalui dua tahap, yaitu pengolahan ampas kelapa menjadi tepung (pengumpulan bahan, pengolahan bahan dan proses penggilingan) dan tahap kedua, pengolahan tepung kelapa menjadi kue serat tinggi. Hasil: Terdapat 8 wanita hamil yang mengalami sembelit dan telah diberi kue dari tepung bubur kelapa dan setelah 1 minggu evaluasi ada 7 orang yang tidak lagi mengalami sembelit (87,5%) dan 1 orang (12,5%) yang masih memiliki sembelitReferences
Fauzan, M. dan Rustanti, N (2013) ‘Pengaruh Substitusi Tepung Ampas Kelapa terhadap Kandungan Zat Gizi, Serat dan Volume Pengembangan Roti’, Journal of Nutrition College. 2(4), pp. 630-637.
Harsono, T. (2013) Permasalahan Kehamilan yang Sering Terjadi. Jakarta: Platinum.
Irianti, dkk (2014) Asuhan Kehamilan Berbasis bukti. Jakarta: Sagung ceto.
Prasetya, D, dkk (2015) ‘Pemanfaatan Limbah Ampas Kelapa menjadi Tepung Berprotein Tinggi Sebagai Solusi Perbaikan Gizi’. Semarang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Pratiwi, ED, dkk (2016) ‘Pemanfaatan Limbah Ampas Kelapa (Cocos Nucifera Lin) sebagai Tepung dalam Pembuatan Mi Basah’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(2), pp. 51–56.
Putri, M. F. (2010) ‘Tepung Ampas Kelapa pada Umur Panen 11-12 Bulan Sebagai Bahan Pangan Sumber Kesehatan’, 1(2), pp. 97–105.
Rosida, dkk (2014) ‘Kajian Kualitas Cookies Ampas Kelapa’, Jurnal Rekapangan, 8(1).
Sembiring, L. P. (2015) ‘Konstipasi pada Kehamilan’, Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK), 9file:///D(1), pp. 12–15.
Setyamidjaja (2008) Bertanam Kelapa. Yogyakarta: Kanisius.
Tangsuphoom, D. (2005) ‘Effect of Heating and homogenization on the Stability of Coconut Milk Emulsio’, Journal of Food Science, 70.