PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT JAJANAN SEKOLAH DENGAN EDUKASI KESEHATAN DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Authors

  • Patricia Gita Naully Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi
  • Fiorida Mathilda Politeknik Negeri Bandung

DOI:

https://doi.org/10.30787/gemassika.v2i2.277

Keywords:

foodborne disease, snack, microbe, consumer protection

Abstract

Foodborne disease is an illness caused by food or drink which had been contaminated with pathogenic microbes. This case occurs oftentimes in schools and can affect health, learning outcomes, achievements, and children’s development. Therefore, the disease which caused by food sold in school should be prevented by health and Consumer Protection Act (UUPK) education activities. Community service activities in the form of counseling about the hazards of microbial contaminated food and UUPK in SD Negeri Sariwangi aims to improve the knowledge of students related to it. This activity was conducted six times in July-September 2017. Participants of this activity are every students of SD Negeri Sariwangi, 360 in total. Extension was done by lecturing and “question and answer†method. Evaluation results showed an increase in the average score of students on the given test, from 42 to 75. A total of 75.83% claimed to have a high level of understanding of health materials and 61.1% of UUPK material. This extension can increase students' knowledge of foodborne diseases, the characteristics of microbial contaminated foods, the prevention of disease transmission through snack, and their rights and obligations as consumers are written in the Law of Republic Indonesia Number 8 Year 1999 on Consumer Protection.

References

Akbar, R 2016, Siswa SD keracunan massal usai santap jajanan di depan sekolah, dilihat 17 Juli 2017, http://news.okezone.com/read/2016/05/26/340/1398211/siswa-sd-keracunan-massal-usai-santap-jajanan-di-depan-sekolah.

Arisanti, RR , Indriani, C, & Wilopo, SA 2018, ‘Kontribusi agen dan faktor penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia: kajian sistematis’, Berita Kedokteran Masyarakat, vol. 34, no. 3, hh. 99-106.

Briawan, D 2016, ‘Perubahan pengetahuan, sikap, dan praktik jajanan anak sekolah dasar peserta program edukasi pangan jajanan’, Jurnal Gizi Pangan, vol. 11, no. 3, hh. 201-210.

Departemen Pelayanan Kemanusiaan 2005, Pedoman Bagi Anda untuk Menjaga Keamanan Makanan, Unit Keamanan Makanan, Departemen Pelayanan Kemanusiaan Pemerintah Victoria, Melbourne.

Djaja, IM 2008, ‘Kontaminasi E. coli pada makanan dari tiga jenis Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) di Jakarta Selatan 2003’, Makara, Kesehatan, vol. 12, no. 1, hh. 36-41.

Febryanto, MAB 2016, ‘Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku konsumsi jajanan di MI Sulaimaniyah Jombang’, Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, vol. 1, no.1, hh. 7-17.

Handayani, LS 2017, 33 siswa SD di Cirebon diduga keracunan jajanan sekolah, dilihat 2 Juni 2018, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/11/02/oysfyc409-33-siswa-sd-di-cirebon-diduga-keracunan-jajanan-sekolah.

Iklima, N 2017, ‘Gambaran pemilihan makanan jajanan pada anak usia sekolah dasar’, Jurnal Keperawatan BSI, vol. 5, no. 1, hh. 8-17.

Madigan, MT, Martinko, JM, Stahl, DA, & Clark, DP 2009, Biology of Microorganisms, 13th ed, Pearson Education, San Fransisco.

Mirawati, M, Lestari, E, & Djajaningrat, H 2014, ‘Identifiasi salmonella pada jajanan yang dijual di kantin dan luar kantin sekolah dasar’, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, vol. 1, no. 2, hh. 141-147.

Murti, NIK & Budayanti, NNS 2017, ‘Prevalensi Salmonella sp. pada cilok di sekolah dasar di Denpasar’, E-Jurnal Medika, vol. 6, no. 5, hh. 36-41.

Notoatmojo, S 2003, Pendidikan dan perilaku kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S 2007. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Nurbiyati, T & Wibowo, AH 2014, ‘Pentingnya memilih jajanan sehat demi kesehatan anak’, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, vol. 3, no. 3, hh. 192-196.

Nurhasanah, A, Sofyan, NS, & Renayati, Y 2014, ‘Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang jajanan sehat pada murid sekolah dasar’, Jurnal Keperawatan, vol. 2, no. 3, hh. 108-117.

Romdhon, MS 2016, Diduga Keracunan Jajanan, Siswi SD Meninggal Dunia, dilihat 17 Juli 2017, http://regional.kompas.com/read/2016/11/21/17563261/diduga.keracunan.jajanan.siswi.sd.meninggal.dunia.

Saputra, AD 2012, ‘Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku siswa kelas sekolah dasar’, Unnes Journal of Public Health, vol. 1, no. 1, hh. 1-7.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Wedya, EN 2016, 12 murid SD di lubuklinggau keracunan jajanan kantin sekolah, dilihat 17 Juli 2017, http://news.okezone.com/read/2016/08/07/340/1457187/12-murid-sd-di-lubuklinggau-keracunan-jajanan-kantin-sekolah.

Wibawa, A 2008, 'Faktor penentu kontaminasi bakteriologik pada makanan jajanan di sekolah dasar', Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, vol. 3, no. 1, hh. 3-8.

Downloads

Published

2018-12-26

How to Cite

Naully, P. G., & Mathilda, F. (2018). PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT JAJANAN SEKOLAH DENGAN EDUKASI KESEHATAN DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 80–90. https://doi.org/10.30787/gemassika.v2i2.277

Issue

Section

Articles

Similar Articles

> >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.